Sunday, May 30, 2010

Yang Mana Dulu Nich ?

Dapat dongengan dari teman seGuru seIlmu, bikin ketawaaa ... (serius loh). Kalo nggak percaya, ya nggak apa-apa sih, takut diremove so'alnya saya....hehe (emangnya FB..)
Gini nich ceritanya....:

Suatu hari, Abu Nawas berpapasan dengan seorang gembala dengan kambingnya.

Abu Nawas bertanya dengan takjub....

Abu Nawas: "Pak, boleh nanya nih?"
Gembala: "Boleh"

Abu Nawas: "Kambing-kambing bapak sehat sekali,bapak kasih makan apa?"
Gembala : "Yang mana dulu nih? yang hitam atau yang putih?"

Abu Nawas: "Mmmm ...Yang hitam dulu deh...."

Gembala : "Oh, kalo yang hitam, dia makannya rumput gajah"

Abu Nawas: "Ohh...kalo yang putih?"
Gembala : "Yang putih juga..."

Abu Nawas: "Hmmm...kambing- kambing ini, kuat jalan berapa kilo pak?"
Gembala : "Yang mana dulu nih? yang hitam atau yang putih?"

Abu Nawas: "Mmmm Yang hitam dulu deh...."
Gembala : "Oh, kalo yang hitam, 4 km sehari"

Abu Nawas: "Kalo yang putih?"
Gembala : "Yang putih juga..."

Si Abu Nawas mulai gondok....
Abu Nawas: "Kambing ini,menghasilkan banyak bulu nggak pak, pertahunnya? "
Gembala : "Yang mana dulu nih? yang hitam atau yang putih?"

Abu Nawas (dengan kesalnya):  "Yang hitam dulu !!..."
Gembala : "Oh, yang hitam, banyak...10 kg/th"

Abu Nawas: "Kalo yang putih...?"
Gembala : "Yang putih juga"

Abu Nawas: "Bapak, kenapa sih selalu ngebedain dua kambing  ini kalau jawabannya sama ??????"
Gembala : "Ooh, gini dik, soalnya yang hitam itu, punya saya...."

Abu Nawas: "Oh gitu ya pak, maaf  kalo saya emosi barusan hehe... , kalo yang putih?"
Gembala : "Yang putih juga......"
Abu Nawas:".....!@#$%^&**?><&*^)^%$........"


Gggrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr................(ketawa donk...^0^)

Tuesday, May 25, 2010

SMS si Dia.....

Pagi ini aku terbelalak, saat memeriksa pesan terkirim di HP ku. Sebuah pesan yang berlawanan dengan pengertian Short Message Service, yaitu layanan pesan singkat. Yang ini....aduh..aku nggak tahu gimana menyebutnya.

Lebih baik dibaca sendiri aja. Sebuah SMS dari si Sulung alias Zahra anakku kepada Abynya,saat aby nya itu dalam perjalanan pulang dari kantor. Sebuah daftar pesanan yang sumpah bukan aku yang ajarin hehehe. Saya tik langsung dari HP-ku persis sama sampai tanda bacanya sekalipun :

Aby kalau hari ini, ingat kalau hari ini aby gak beli ghost school (Komik maksutnya) aby harus beli rubik/qubiq/qiubiq
Rubik,qubiq,qiubik artinya sama aja kok ingat itu, teteh bilangnya kalau hari ini bukan besok sabtu atau minggu dll
teteh bilangnya hari ini ok, aby pulangnya jam berapa, kapan, hari apa, dimana, sama siapa? pokoknya aby harus ngejawab sms dari teteh kalau nggak teteh gak sayang aby loooooh,teteh cuma pengen aby ngejawab doang apa salahnya coba, by tadi teteh di sekolah kangen sama aby tapi pikirannya jadi gak tau kemana deh.
aby cepet ya pulangnya sambil bawa yang teteh pesan ok,ok,ok, kalau misalnya aby bawain yang teteh pesan pas aby pulang teteh udah sholat terus teteh bakalan bikinin aby teh yang anget malah super anget, apalagi kalau aby bawain buku ghost school sama rubik beeeuh teteh pasti bakalan seneeeng banget teteh sayangnya banget malah super banget sama aby, terus kalau ada kopi teteh langsung bikinin,teteh serius loooh aby bawainnya dua duanya ok, ok, ok ?
Jawab cepetan


Naah mungkin waktu itu sama Abynya belum dibalas, trus dia kirim yang ini:


Oh iya by, teteh lupa aby tolong beliin teteh isi pensil mekanik terus pulpen, pensil, penghapus, penggaris, pengserut, cincin, gelang, kalung, anting, bando kardus yang besar juga boleh, krayon, spidol, pensil warna sama yang sms tadi teteh pesen itu loooh ok,ok,ok


Qiqiqiqi....
Haduuh ni anak bahasanya kayak ibunya bukan blogger aja, cieee...Nggak ada puisi-puisinya gitu. Pesan sama bapaknya seabrek-abrek....Kebayang kan gimana mimik ayahnya waktu baca sms ini...speechless,Pucet,gemetar (halah lebay..hehehe).


Mulai kepikiran apa Zahra dibikinin blog aja ?
Hmmm....


-----------------------------------------------------------------------

Tulisan diatas akibat pergaulan bebas akibat ide ku cuma nyontek isi sms di HP ku aja. Dan pengkhianatan besarku kepada Zahra membocorkan smsnya ke publik. Tapi akan ku pegang rahasia ini, hingga dia dewasa nanti membuka blog ibunya ini daannnn....
" Hhaaaahhh...?...Ummmyyyyyyyyyyyyyyyyyy......"

Hehehe....Asyiiik ( sambil tepuk tangan )

O ya, sekedar informasi, yang dikabulkan Abynya Zahra dari bejibun list-nya itu cuma satu, adalah......(ditahan dulu ah...buat bahan postingan nanti) hehe

Monday, May 24, 2010

Rumah Jepang

Apakah ini lanjutan dari tulisanku sebelumnya? Mmm bisa jadi.


Walaupun masih membahas so'al rumah, ini bukan berarti aku tidak mensyukuri rumahku yang sekarang. Cuma ngefans aja pada hal-hal yang bersifat arsitektur dan landscaping yang unik. Setiap orang kan punya selera ya, termasuk selera pada model rumah. Begitu juga aku. Nah salah satu yang aku sukai adalah model rumah orang-orang Jepang. Tapi yang tradisional, bukan yang modern seperti sekarang ini. Yaa yang namanya modern sekarang kayaknya udah minim ke-khas-an ya, semua negara udah hampir seragam model rumahnya bahkan cenderung futuristik yang berkesan kaku buatku.


Tapi kali ini, aku pengen liat-liat rumah ala jepang, salah satu gaya rumah favoritku plus landscape-nya dengan taman batunya yang simple atau pun taman plus kolamnya yang nyejukin. Kayak begini niy


Gambar diambil dari sini


atau yang ini
Gambar diambil dari sini

Di ruang dalam ada tempat untuk duduk-duduk semacam bale-bale di Indonesia. Atau bisa sebuah meja kecil berkaki pendek tanpa kursi hanya bantal untuk alas duduk tempat mereka berkumpul bersama keluarga sambil menikmati makan bersama.



Gambar diambil dari sini

Ini kamar tidurnya, agak modern memang, tapi yang aslinya juga nggak terlalu jauh beda


Gambar diambil dari sini

Dapurnya kira-kira seperti ini, waktu masih jaman Oshin alias dapur jadul

Gambar diambil dari sini
Dapurnya walaupun masih menggunakan tungku tapi tetap bersih ya

Gambar-gambar diatas menggambarkan rumah tradisional Jepang yang relatif masih asli atau masih manual, yang modern-modern kayaknya udah nggak beda sama gaya rumah manapun di Indonesia.

Aku suka melihat harmoninya, antara kesederhanaan, kerapihan dan kebersihan, hasilnya menjadi :  I n d a h

Mmm nggak terlalu banyak yang bisa kutulis disini, kita nikmati aja gambarnya ya (buat yang suka), kata orang :"Pictures worth more than words".


Saturday, May 22, 2010

Rumah Idaman

Kadang-kadang, bahkan hampir setiap kali, saat  menonton sebuah film atau drama atau apapun itu, bukan jalan ceritanya yang kunikmati, atau akting pemerannya atau kecantikan bintangnya. Bukan ! Yang kucari dalam setiap film itu hanyalah setting rumahnya dan lokasi sekitar rumah itu.

Nggak tahu kenapa, aku merasa nyaman melihat rumah-rumah itu,  Masalahnya adalah sangat jarang kudapati rumah yang membuatku senang melihat rumah-rumah dalam film-film tersebut (baik film-flm animasi maupun non animasi). Yang lain-lain nggak usah saya sebut disini ya, tapi yang sekarang sedang aku senangi, suka banget, itu adalah rumah di sebuah  film animasi jepang tapi judulnya aku nggak ingat-ingat tuh, pokoknya film itu menceritakan tentang persahabatan seorang anak bernama Sosuke dengan seekor ikan yang menjelma menjadi anak perempuan bernama Ponyo. Nah rumah Sosuke lah yang membuatku sangat terpesona.


Rumah itu berada di sebuah bukit yang menjorok ke arah laut. Bak mercusuar bagi kapal-kapal laut yang berlayar di malam hari. Ia dikelilingi rumput tebal dan ilalang yang menghampar seperti permadani hijau menutupi bukit itu. Di belakang rumah itu juga tumbuh beberapa pohon besar yang meneduhkan sisi timurnya. Memiliki akses langsung ke jalan raya karena ia merupakan salah satu rumah yang berada dipinggir jalan utama di bukit itu. Memandangi  landscapingnya sangat tenang dan menentramkan..


Rumah Sosuke dan orangtuanya (Lisa dan Koichi)  bercat kuning cerah, beratap warna merah bata, sangat kontras tetapi serasi. Rumahnya berlantai dua, di lantai atas terdapat kamar Sosuke dan orangtuanya, jika ayah Sosuke sedang berlayar,Sosuke memiliki lampu isyarat untuk mengirimkan sandi cahaya kepada ayahnya jika kapalnya lewat. Kamar mereka berkesan hangat dengan dindingnya yang dilapisi wallpaper berwarna cerah dan gorden berwarna hijau. Tempat tidur mereka seperti tempat tidur yang dimiliki kebanyakan rakyat Jepang, yaitu tanpa kaki. Membuatnya nampak nyaman.


Jika turun ke lantai dasar, kita bisa melihat disana hanya terdapat ruang duduk, dapur, ruang makan dan gudang. Ruang duduknya memiliki pintu kayu yang sangat artistik dengan handle yang lucu, jendela kaca ruangan itu sangat lebar hingga kaki jendelanya hampir menyentuh lantai.  Jendela itu menghadap ke arah laut lepas. Jika gordennya dibuka,tampaklah samudra biru yang luas. Di ruangan itu juga terdapat sofa berwarna hijau yang nyaman. Bermeja persegi dengan kaki rendah. Ada meja konsul dibelakang sofa itu tempat Lisa menaruh bunga segar setiap pagi. Juga lukisan indah yang dipajang di dinding batunya.


Dapurnya sederhana, namun memiliki jendela yang sama menghadap ke arah laut juga. Jika Lisa sedang memasak, pandangannya bebas menjangkau horizon di kejauhan. Namun disisi lain dari jendela itu juga Lisa dapat mengawasi Sosuke jika ia bermain air dari keran yang terdapat di dinding luar  dibawah jendela dapurnya. Di dapur itu juga terdapat island table tempat Lisa memotong dan meracik masakan. Serta sebuah meja makan dengan empat kursi kayu tempat keluarga itu menyantap sarapan pagi atau makan malamnya. Ada vas yang berisi bunga segar juga di atasnya menambah chic penampilan ruangan sederhana itu.


Lihat, ada apa di luar rumah ini. Jika kita membuka pintu depan rumah,kita akan menemukan di pijakan kaki kita  lantai teras terbuat dari batu berwarna-warni kuning, biru dan coklat yang berkesan hangat. Lantai cerah yang bersih itu menerus ke anak tangga yang menurun ke arah carport yang dinaungi canopy. Carportnya artistik juga, ia berlantai batu yang sama dengan yang terdapat di teras rumah ini. Ke arah depan batu-batu cantik itu mengiringi langkah kaki pemilik rumah ke arah pintu pagar. Pagar rumah ini bercat putih, terbuat dari kayu dengan gaya sederhana seperti layaknya pagar rumah kebanyakan, ditemani bunga-bunga cantik berwarna pink dan jingga  yang kontras dengan warna hijau rumputnya menambah cantik dan anggunnya penampilan keseluruhan rumah Sosuke ini.


Ah tak terkatakan senangnya setiap melihat rumah ini di film itu.  Kalau penasaran dengan penjelasanku, inilah gambaran rumah idamanku itu :



Indah sekali bukan...?


Ini ceritanya waktu rumah sosuke kebanjiran air lautnya naik sampai teras rumah sosuke tapi nggak sampai masuk ke dalam.


Dua sahabat, Sosuke dan Ponyo lagi mau makan mie instan, mimiknya lucu ^,^

Hmmm nice film :)

---------------------------------------------------------------------------------------
Link Foto :



Last but not least, saya letakkan di akhir postingan ini karena ini "acara puncaknya". Bahwa baruuu aja saya dapat award dari Mb.Reni
Terimakasih banyak ya mbak hadiahnya, ini sangat berarti untuk saya. Jangan kapok-kapok ya :)

Ini awardnya sodara-sodara :



Kata mbak Reni ini hadiah dari putri lucunya Shasha (maaf belum dilink ya Sha besok inshallah tante link-in) berarti ini pusaka mb.Reni yang dibagikan lagi salah satunya untuk saya. Duh jadi malu :)

Terimakasih dan terimakasih
Selamat Wiken semua (^L^)
assalamu'alaikum

Thursday, May 20, 2010

Facebook...How are you ?




Bismillahirrahmaanirrahiim

Nggak tahu kenapa, tapi pas memang dengan yang pernah kuduga jauuuh sebelumnya, bahwa suatu waktu akan datang waktunya aku merasa jenuh dengan sebuah situs yang bernama "Facebook". Situs "ajaib" yang  "menyihir" banyak orang karena "kesaktiannya" bisa mempertemukan orang dengan masa-lalunya melalui pertemanan kembali dengan kawan-kawan lama atau kawan-kawan jauhnya. Juga mempertemukan orang dengan masa depannya (temenku ada yang sampai berjodoh lho lewat c FB ini ^,^), bisa kenalan dengan orang-orang baik yang menambah ilmuku (ilmu macam-macam, kecuali ilmu hitam aja yang nggak, syukur deeh) walaupun ada juga kecolongan dapat teman yang "aneh bin ajaib" tapi Alhamdulillah masih bisa "diatasi".

Nggak tahu kenapa, padahal dulu di awal-awal aku punya akun disitu dan teman-temanku masih sangat sedikit, setiap bikin status atau catatan, sesuatu yang namanya feedback berupa komentar atau jempol itu menjadi barang mahal yang 'ngangenin". Pokoknya kalau nggak ada yang komen, kecewaaa banget. Sampai-sampai kalau lagi di rumah nih, aku janjian sama suamiku, bahwa kalau aku bikin status, dia harus komen dari kantor, apa aja deh komentarnya yang penting komen hihihi. Aneh ya, padahal tiap malam  ketemu.

Tambah lama, tambah banyak teman, makin seru deh. Apalagi pas bulan Ramadhan sampai Hari Raya, beraneka Gift berhamburan datang di wall-ku. Hmm saat-saat indah (halah......^,^).

Dari awal juga sebetulnya sudah diniatkan ber-facebook harus untuk kebaikan. Nggak suka bikin status yang aneh-aneh atau nggak penting. Tapi kadang-kadang, niat baik itu di tengah jalan suka mencong juga ternyata ya. Yang aneh-aneh sih masih konsisten aku jauhin (maksudnya aneh tuh sampai buka rahasia kondisi pribadi seperti misal "malam-malam sendirian di rumah, ngapain yaa" atau "Merindumu...." atau "Waah setrikaanku menumpuk lagee...") ngapain juga bikin status seperti itu ya,nggak penting banget buat orang lain. Tapi anehnya liat yang laen bikin yang kayak begitu koq ada ajaa yang komentar ya hihihi.

Naah kalau yang aneh-aneh nggak, tapi yang nggak penting malah aku pernah bikin juga statusnya kayak :
"Haatchii....alhamdulillah" pernah tuh bikin yang seperti itu atau " Otw to Bdg" atau " Jalan-jalan berdua aja sama Zahra" (anakku), dan anehnya yang kayak begitu komentarnya banyaaak juga. dipikir-pikir wasting time banget ya. Khawatirnya malah seperti yang diwanti-wanti dalam agama, yaitu "mendekati hal yang sia-sia". Tapi dari sisi silaturahmi memang terasa manfaatnya, kita jadi dekat sama teman-teman yang lagi on line.

Oleh sebab itu sekarang aku hanya memposting tulisan-tulisan aja di facebook, itupun jarang-jarang. Dan yang kuposting di FB sebetulnya bisa dibilang "barang bekas" juga. Maksudnya tulisan-tulisanku di facebook adalah tulisan-tulisan yang pernah kuposting di Blogku, baik Telagaku maupun Senyum Windya ini. Tetap dengan niat ingin melakukan kebaikan. Status, sekali-kali aja sekedar mengobati kangen dengan sahabat-sahabat disana. Toh kalau bicara "minat" ternyata minatku itu bisa lebih terpuaskan di Blogku ini. Rasanya seperti menulis dikesunyian tak ada orang yang tahu, padahal ternyata Blog ruang publik juga ya, siapapun bisa mengakses dan akhirnya menemukan teman juga disini dan rasanya asyik juga ternyata hehehe.

Terlepas dari manfaat dan mudharatnya c facebook ini (aku sekarang sudah menutup sementara akun FB anak-anakku, sampai mereka cukup umur dan kesiapan untuk memanfaatkan situs tersebut dengan bijak), aku tetap membutuhkan situs jejaring sosial ini untuk sekedar bersilaturahmi atau berbagi kebaikan dari tulisan-tulisanku ataupun mendapat ilmu dari tulisan-tulisan teman-temanku.

Banyak teman yang justru sekarang banyak kirim inbox cari tahu gimana caranya up load foto sampai minta resep bikin cilok hihihi ( makanan khas sunda dari tepung kanji itu loh yang dikasi bumbu kacang), gimana caranya kirim link nasyid atau lagu dari youtube,  janjian ketemuan sampe jadwal reuni sana reuni sini ckckckck.....(sambil geleng-geleng kepala nih).

 Yaa tetep ngangenin laah. Gimana donk ^,^
Semoga keberadaanku dimanapun bisa mendatangkan manfaat deh, aamiin.

So keep on line for good and watch your time, don't loose it

Note: Gambar di atas diambil dari sini

Wednesday, May 19, 2010

Ambisi Si Nyai

Gara-gara si dia yang namanya ambisi
Kini aku jadi pening sendiri
Kuingin ikut lomba menulis puisi
Padahal aku tahu itu sebetulnya lomba adu nyali

Aduhai bagaimana bukan adu nyali
Yang jadi juri Mbak Fanda sama Mbak Fany
Para jawara dunia menulis yang sudah ahli
Ah tapi demi anak dan suami ku akan tegar berdiri

Kini kucari kata dan word yang berarti
(padahal kata dan word itu bersamaan arti)
Walau kini masih saja tak ada kalimat yang pasti
Puisi kocak kan tetap kugali

Kini jariku menari-nari
Tuts keyboard pun menjadi saksi
Walau gatal punggungku ku tak perduli
Sehari tak mandi pengorbanan diri

Wah wah ini ada apa lagi ?
Ada yang menangis memaksaku berhenti
Ternyata anakku dicakar adiknya yang sama anakku sendiri
Rupanya inilah bagian perjuangan sejati

Do'a tulus kupanjatkan kepada Ilahi
Agar menjelma puisi  yang orang ingin beli 
Buatlah para juri walaupun menutup mulutnya tapi tetap geli
agar kudapat Novel berjudul ZIZI

Hmmm ambisiii....ambisi
Kau bikin heboh...(halah koq nggak berakhiran "i" ya...biarin ah hihihihi)


********************************************* 

Sekian puisiku kali ini yang berisi kisah nyata kebingunganku mencari ide untuk diikutkan lomba pada Lomba Puisi Kocak yang diselenggarakan oleh Mbak Fany (Sang Cerpenis Bercerita) dan Mbak Fanda sebagai sponsornya sekaligus Juri-nya bersama Mbak Fany juga.
Semoga keikut-sertaanku dalam ajang ini semakin menambahiku dengan banyak kebaikan.
Kalau berhasil menang, aku sangat mengharapkan Novel 5 cm nya Donny Dhirgantoro, tapi yang novel Zizi ; Saksi Bulan Madu mau juga (hihi yaa terserah juri aja deh biar mbak Fanda sama Mbak Fany pada bingung ;).


Akhirnya mohon do'anya dari semua yaa...:)

Monday, May 17, 2010

Patahlah Sudah....Ahh..




Dia duduk terpaku di sudut rumah
Ternyata gigi depannya patah
Neng meringis hatinya resah
Gigi andalan patahlah sudah


Lantai rumah penyebab musibah
Neng  tersungkur terjerembab wajah
Masih untung tak bersimbah darah
Masih kecil kan terganti gigi nan indah


Neng sayang dihibur mamah
Peluk cium dicurahkan papah
Makan martabak bareng di rumah
Hati Neng  jadi  sumringah

Alhamdulilaah

*********************************************

Waah Ternyata jadi juga pantun tentang Gigi Patah ini hihi
Neng itu anak bungsuku, nama lengkapnya sebetulnya Rahma Fitri Fadhillah, umurnya 2 thn kurang 2 bulan.
Dia juga panggil ibu bapaknya dengan panggilan Umy dan Aby, cuma khusus buat pantun ini panggilannya diubah sementara demi kepentingan negara jadi Mamah dan Papah hehehe.
Dan foto di atas itu diambil dua hari setelah terjadinya peristiwa itu, dan pas banget lokasi fotonya juga di TKP.
Naah pengambilan fotonya juga perjuangan banget, maunya ambil close up wajah si kecil ini lengkap dengan gigi patahnya, tapi dianya out of the mood gitu. Disuruh nyengir gak mau, kalo dipaksa ntar ada orang dari komnas perlindungan anak yang nyadap gimana. Jadi yaah terpaksa pose seadanya aja deh. Yang penting eksis...hehehe

Smiiillee My Baby...

Yang ini mau ngikut lomba juga katanya...Boleh yaa ntar nangis lagi. Lagian ini kan kejadian nyata dan Neng adalah bintangnya hihi. Semoga Mbak Fany dan Mbak Fanda berkenan. Novelnya masih yang 5 cm ya mbak, please :)
Trims yaa

Thursday, May 13, 2010

Bukan Karena Banyaknya.....

Bismillaah

Bukan karena banyaknya ternyata yang membuat kita bahagia...
Banyak apaan...?
Ya banyak apapun ....Karena, yang banyak itu belum tentu bisa membuat hidup kita lebih baik. Lebih bahagia.


Orang sering mengharapkan, bahkan mencita-citakan memiliki banyak sesuatu dalam hidupnya. Misalnya memiliki banyak uang supaya bisa membeli banyak hal, beli rumah, beli kendaraan pribadi, belikan barang kesukaan kekasih hati,  beli sekolah..eh sekolahin anak di sekolah yang bagus, beli baju, beli sepatu, beli makanan yang diinginkan dan sebagainya.


Orang juga sering mengharapkan bisa punya banyak teman. Kita sering  mengira, dengan memiliki banyak teman kita bisa mendapatkan banyak keuntungan, apalagi kalau kebetulan teman kita itu pejabat, orang terkenal, tajir alias kaya raya dan baik pula,minimal bisa kecipratan enaknya, hehe.


Tapi kita sering lupa, kalau sekedar banyak itu (dalam kwantitas) ternyata bisa  berarti juga hampa. Kalau banyaknya itu tidak membuat hidup kita lebih bernilai, lebih berkualitas. Kadang-kadang bisa terasa, memiliki sedikit uang ternyata lebih baik untuk saya pribadi, karena membuat diri saya lebih berhati-hati dalam membelanjakannya, lebih memperhatikan anggaran dan pengeluarannya. Lebih mengundang inovasi pemikiran untuk berkarya agar dapat menambah penghasilan. Dibanding pada saat saya memiliki banyak uang tetapi dengan cara yang mudah dan tidak terukur, sehingga menarik saya untuk bersikap lebih konsumtif.


Atau memiliki banyak teman, tetapi banyaknya itu tidak ada yang berkesan. Dalam arti teman hanya sekedar status saja seperti misalnya berteman di dunia maya facebook, walaupun untuk yang sudah full akunnya, jumlah teman saya di fb terbilang sangat sedikit. Namun tetaplah untuk saya melihat angka pertemanan di fb itu cukup fantastik. sulit membayangkan semua teman saya itu berkumpul di suatu tempat dalam waktu yang sama. Yang benar-benar teman dalam arti yang sesungguhnya ternyata tidak sebanyak itu (baik teman di internet maupun teman di dunia nyata), dan dari yang sedikit itu ternyata yang benar-benar "berteman" mungkin hanya sepersekiannya saja. Nah yang sedikit itulah ternyata yang terasa mendatangkan manfaat yang baik untuk saya.Yang dapat mendatangkan kebahagiaan dan kebaikan.


Di dunia blog ini, saya sering berkunjung ke blog-blog teman. Sedikit mengamati (walah...) fenomena pergaulan di "dunia template dan tulis menulis ini", bagaimana orang melakukan Posting atas ide-idenya baik tulisan maupun foto, melakukan blog-walking, menulis komentar di blog teman, 'say hello' di Shoutmix atau Chatting-box, saling memberi award dan tag dan sebagainya yang ...Woowww...buat saya saat itu (sampai sekarang juga siih....;) sangat menakjubkan (pasang muka terheran-heran....). Tapi ternyata eh ternyata...sering juga saya "menangkap" (bukan menangkap ayam maksudnya..), kalau yang datang berkunjung di blog teman itu mengharap dikunjungi juga blognya oleh pemilik blog yang dikunjunginya (pusing gak bahasanya ?...yaa sabar aja ya). Atau kasih info bahwa link teman yang dikunjunginya itu sudah dipasang di blognya trus minta linknya juga dipasang di blog temannya. Di area Shoutmix atau C-box juga sering terlihat seperti itu, misalnya ada kata-kata :"Berkunjuung....kunjung balik yaa :)", atau " Aku sudah follow kamu, kamu follow balik yaa"...etc. etc.

Jadi kesannya ada pamrih gitu. Tapi yaa tidak masalah siih kalo yang punya blog nyaman-nyaman aja. Buatku itu menunjukkan (mungkin ya) setiap bloger ingin memiliki banyak teman, banyak follower, banyak komentator dsb.

Tapi yang jangan itu adalah kalau kita jadi kecewa saat teman bloger kita ternyata tidak merespon harapan kita . Kalau banyak follower, banyak komentar, banyak say hello  (apalagi ada istilah2 lain yang saya juga belum ngerti seperti page rank dsb...) itu semua menjadi tujuan kita ber-blog, yaa bisa jadi ada yang senang dan ada juga yang kecewa. 


Memang siih, ada blog yang selalu banyak komentatornya, bisa jadi karena faktor followernya sudah banyak (itupun tidak semua followernya komen lho), atau faktor konten blognya yang memang bagus dan dibutuhkan mungkin oleh pembacanya,  ada juga blog yang selalu banyak komen-nya karena sang pemilik blognya ternyata sangat cantik...hihihi.

Jadi intinya adalah, apapun...di dunia materi ini..kita tidak mengukur kebahagiaan itu dari banyak atau sedikitnya sesuatu yang kita punya. Yang sedikitpun, kalau Barokah (memiliki nilai manfaat yang besar) itu akan mendatangkan kebahagiaan, sedang yang banyak itu kalau hanya sekedar banyak, malah cape ngurusnya, belum tentu semua bermanfaat buat kita, malah bisa-bisa menjerumuskan.

So don't be sad of what you have, "Syukuri apa yang ada"  kata d'Massiv  (padahal kata saya)
Keep Smiiiiiille... :)


Alhamdulillah

Monday, May 10, 2010

Negeri di Ujung Pelangi




Ada suatu negeri...
Siangnya teduh...Malamnya bercahaya...
Penduduknya santun, keadaannya bersahaja...

Tak ada kebencian disana
Hanya damai dan gelak tawa...

Bunga-bunganya wangi semerbak
Jika disentuh memancarkan sinar dan warna
Burung dan ikan dapat berbicara
Angin dan hujannya mengalun-alunkan  nada

Duhai tentramnya...

Di negeri itu senyuman bertebar dimana-mana
Setiap hari adalah hari raya
Sapa dan salam  selalu diberikan
Kepada siapa saja menjadi sahabat dan saudara


Semua insan nampak belia
Menabur sayang memercikkan cinta...
Indahnya pemandangan di mimpi
Tentang negeri di ujung pelangi


**********************************************
Catatan:
Foto di atas milik Bukittinggi kreatif di 45 Photoshop Tutorial
Link Foto
http://bukittinggikreatif.multiply.com/journal/item/13

Sunday, May 9, 2010

Jam Pasir...





Ada selangit harapan yang membuncah
meluap-luap hampir-hampir memecah pertahanan
Untungnya ada dinding tebal yang meredam
Memeluk meredam geloranya


Namun tetaplah asa itu bertahta
Walau hanya di kedalaman diri
Sekali-kali mencari yang tak pasti
Menghiba celah-celah kemungkinan


Si cantik itu bagai merpati jinak
Hanya mengoles bibir dengan senyuman
Menatap cermin menyesali keadilan zaman
Mengapa terlepas harapan dari genggaman


Tak menduga kembali dipertemukan
Namun tetap terhijab dari jangkauan
Membuat gemuruh kembali berderu
Menyiksa menganiaya kalbu


Hanya pena bulu angsa menjadi teman
Menukar masa dengan segala kesunyian 
Si cantik menatap cucuran jam pasir
Nampak awal bahagianya di debu terakhir


Link Foto :
http://www.google.co.id/imglanding?q=sand%20clock&imgurl=http://www.freakingnews.com/pictures/29500/Sand-Clock-29774.jpg&imgrefurl=http://www.freakingnews.com/Sand-Clock-Pics-36243.asp&usg=__bLzmvt42dCR0OB0kiILOPw1VzfI=&h=957&w=624&sz=173&hl=id&itbs=1&tbnid=7JS6jQ_IFjxO7M:&tbnh=148&tbnw=97&prev=/images%3Fq%3Dsand%2Bclock%26tbnid%3Dfw9knsqlh21XWM:%26tbnh%3D114%26tbnw%3D118%26hl%3Did%26sa%3DX%26imgurl%3Dhttp://mirnarizka.files.wordpress.com/2010/03/sand_clock1.jpg%26imgrefurl%3Dhttp://mirnarizka.wordpress.com/2010/03/10/kapankah-waktu-yang-tepat-untuk-menulis/%26h%3D309%26w%3D320%26sz%3D35%26gbv%3D2%26tbs%3Disch:1&tbnid=fw9knsqlh21XWM:&tbnh=114&tbnw=118&sa=X&imgurl=http://mirnarizka.files.wordpress.com/2010/03/sand_clock1.jpg&imgrefurl=http://mirnarizka.wordpress.com/2010/03/10/kapankah-waktu-yang-tepat-untuk-menulis/&h=309&w=320&sz=35&gbv=2&tbs=isch:1&start=0#tbnid=fw9knsqlh21XWM&start=4

Thursday, May 6, 2010

Romantika Ibu Sri Mulyani Indrawati...

Bismillahirrahmaanirrahiim


Hmm kasus bu Sri Mulyani Indrawati (SMI) sangat inspiratif. Terlepas dari pro dan kontra yang ada, bagiku pribadi ada catatan khusus.


Saya jelas-jelas tidak mengetahui dan tidak berhak menghakimi apakah dalam kasus dana Baillout Bank Century, akhirnya Ibu SMI memiliki status apa (walaupun jauuuhh dalam lubuk hati ini ada harapan besar dan persangkaan baik bahwa beliau memang benar-benar orang berintegritas tinggi/amanah dan benar-benar telah "menolong" kondisi Indonesia saat itu). Saya hanya ingin mengulas tentang keberadaan Bu SMI dan "jagad" disekitarnya dengan beraneka ungkapan pro dan kontra.


Betapa saya melihat berita-berita baik di TV maupun internet di satu sisi oleh musuh-musuh politik fihak pemerintah dimana ia bekerja selama ini beliau dihujat, sudah sampai pada fase dihina, dilecehkan habis-habisan. Di kantor DPR maupun di tempat-tempat seminar yang mengundangnya, beliau diboikot oleh sekelompok orang. Pada saat kehendak para penentangnya telah dipenuhi yaitu diajukannya beliau ke ruang hukum yaitu pemeriksaan oleh KPK (dan belum tentu statusnya akan dinaikkan menjadi tersangka) para penentang yang sudah senang itu kembali meradang karena KPK memeriksa wanita ini di kantornya (mereka maunya Ibu Sri Mulyani diperiksa di kantor KPK). Dari sejak awal dihembuskan isu, sampai terbentuknya Pansus Century beberapa anggota DPR menunjukkan kehendak mereka agar Ibu SMI non-aktif namun belum mendapatkan hasil yang diharapkan. Ibu SMI tetap aktif  mereformasi dan melahirkan kebijakan-kebijakan restrukturisasi di tubuh Kemenkeu termasuk di departemen  perpajakan.


Diluar dugaan semua fihak, termasuk saya yang bodoh ini ada berita mengejutkan tentang rencana mundurnya Ibu SMI sebagai menteri keuangan. Tadinya saya berfikir, "wah..Ibu SMI menyerah juga. Mungkin beliau lelah dihujat terus menerus, diboikot, dihina oleh orang-orang yang dulu notabene sudah ditolongnya saat menjadi menteri keuangan periode lalu". Namun ternyata, kemundurannya ini membuat banyak mata terbelalak (walau ada juga yang malu-malu mengakuinya), ternyata kemundurannya ini karena ada tawaran dari lembaga internasional yang prestisius (setidaknya dalam pandangan manusia, saya tidak bicara hakikat) yaitu World Bank, diminta langsung oleh Presidennya sendiri Robert B Zoellick Saya baca di detikNews berbagai tema tentang Ibu SMI sehubungan dengan pengangkatannya oleh Bank Dunia itu mendapat reaksi besar di masyarakat. Begitu juga di Facebook, yang hasilnya sebagian besar mendukung Ibu SMI.
Subhanallah


Kalau baca komentar-komentar orang di DF itu aduuh, menunjukkan bagaimana pandangan "rakyat" yang sesungguhnya yang berada di luar gedung DPR. Komentarnya banyak yang frontal, keras tapi nggak tahu kenapa juga saya banyak tertawa terpingkal-pingkal bacanya, kebayang orang-orang ini ada di satu forum saling timpal, saling celetuk, lucuu. Padahal udah tengah malam lho...yaa hitung-hitung hiburan sekalian ronda aja deh :).


Kembali ke topik awal. Jadi segala badai yang menerpa di luar dirinya, saya "melihat" Ibu SMI ini tetap dalam ketenangannya. Biasanya kalau yang punya mental lemah, paling tidak ada pernyataan-pernyataan bela diri lah di media untuk mengcounter sementara pendapat para pengamat ekonomi dan politikus yang menentangnya itu. Apalagi perempuan yang biasanya dikenal sebagai makhluk yang lemah dan mudah tersakiti. Yang saya lihat di hari-hari itu bu SMI tetap "cool" dan menjalankan aktivitasnya secara wajar yang mungkin itu hadir karena beliau memiliki hujjah atas seluruh keputusannya selama ini, dan menurut beliau segala keputusannya hari ini dan termasuk pada saat beliau memiliki amanah di Kemenkeu dulu adalah undang-undang. Dan beliau menyatakan diri siap untuk berdialog tentang hal itu.Walaupun akhirnya mentok juga. Buktinya para anggota dewan yang "terhormat" itu sebagian ada yang walk out karena menganggap beliau bermasalah.

Nah peristiwa pengangkatan oleh World Bank inilah seolah-olah ada peristiwa "Saved By the Bell" baik oleh lawan politik maupun kawan politiknya dengan makna yang berbeda. Yang menarik untuk saya adalah, apakah dengan datangnya tawaran dari institusi bergengsi dunia ini Ibu SMI tergoyah? maksudnya apakah jiwa Ibu SMI menjadi berubah? Segala kelebihan dan kekayaan jiwanya menjadi tereduksi oleh tawaran ini? Saya kira sebagai saudara satu bangsa, satu tanah air apalagi saudara satu agama pantas bagi kita untuk mendahulukan berprasangka baik dan mengharap serta mendo'akan semoga kehadirannya di lembaga dunia itu  membawa manfaat yang banyak untuk umat manusia termasuk Indonesia. Saya tidak tertarik untuk membahas masalah teori konspirasi dsb yang selalu dihembuskan para politikus atau dari sebagian masyarakat. Justru saya mempunyai impian begini:


Sebagaimana yang telah terjadi di masa Nabi. Nabi Yusuf as. masuk / inviltrasi ke dalam tubuh sebuah rezim tiran masa itu atas izin Allah. Dan menunjukkan ayat-ayat Allah di dalamnya lalu menjadi cahaya kebenaran di pusat kekuasaan sehingga berbalik menjadi pengendali pemerintahan yang bersih dan diberkahi Allah. Nah untuk masuk ke dalam rezim itu kan butuh skill dan wawasan yang bisa dibanggakan sehingga melahirkan kepercayaan mereka. Kalau latar belakangnya tidak seperti Bu SMI mungkin World Bank juga males mau ngangkat orang Indonesia menjadi salah satu direkturnya. Ambil sisi positifnya aja. Bukankah dalam agama kita diwajibkan untuk berhusnuzhan. Mencari-cari kesalahan sesama itu tidak diperbolehkan, apalagi orang itu pernah banyak berjasa membuat banyak kebaikan bagi masyarakat.



 Kalau keberadaan Ibu SMI di World Bank itu sebuah karunia dari Allah misalnya (setidaknya untuk Ibu SMI dan keluarganya) ya kita do'akan semoga menjadi kebaikan juga untuk bangsa ini bahkan lebih jauhnya masyarakat internasional yang masih hidup dalam kemiskinan. Kalau masalah hukum ibu SMI di Indonesia belum selesai ya semoga juga menjadi kebaikan, jangan menjadi penderitaan lagi yang ditambahkan kepada masyarakat ini. Yang penting kita harus lebih banyak "belajar" terutama belajar dari setiap kejadian dan mengambil hikmahnya agar kita dapat selamat sampai kepadaNYA.



Tuesday, May 4, 2010

Guruku...

Guruku mendo'akanku...
Beliau mengucapkan
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh
Semoga keselamatan dan Rahmat Allah serta keberkahan bagimu

Tiada pemberian yang lebih berharga selain do'a
Dan tiada do'a yang lebih berharga selain do'a yang diucapkan orang yang mulia

Guruku menjengukku
Beliau datang dari tempat yang jauh
Untuk melepas dahaga rinduku
Menatap kewibawaan dan kebijaksanaanya

Tiada silaturahmi yang lebih berharga selain saling berkunjung
Dan tiada kunjungan yang lebih berharga selain kunjungan yang dilakukan orang yang mulia

Guruku menasehatiku
Beliau mengajarkan makna kehidupan
Bahwa jasad ruh hati dan rasa hanya pinjaman
Harus kembali sampai kepada Tuhan

Tiada ucapan yang lebih berharga selain nasehat kebenaran
Dan tiada nasehat yang lebih berharga selain nasehat dari orang yang mulia

Guruku menyayangiku
Beliau selalu membimbing dan mendo'akanku
Mengharapkan keselamatan dunia akhiratku
Mengkhawatirkan kecelakaan di akhirku

Tiada perasaan sesama manusia yang lebih berharga selain kasih sayang
Dan tiada kasih sayang yang lebih berharga selain kasih sayang yang ditaburkan orang yang mulia

Sungguh Allah mencintaimu
Dan karenaNYA akupun mencintaimu
Biarlah air mata ini menjadi saksi
Di setiap perjumpaan dan perpisahan
Semoga DIA melindungimu selalu
Wahai Guruku


*Mengenang setiap keindahan yang kurasakan setiap berjumpa Guru*

Monday, May 3, 2010

Jangan Yang Tersisa .........

Sejak seorang ibu mengandung putra/i dalam rahimnya dan sang ayah menyadarinya, telah terkandung pula bersamanya tekad untuk memberikan yang terbaik. Ibu makan makanan yang bergizi, dia minum minuman yang bernutrisi.  Ayah siapkan bekal untuk kehadiran tamu istimewa ini. Dibelinya baju-baju untuk calon bayi yang terlucu yang bisa dia beli. Disiapkannya segala perlengkapan untuk memuliakan kehadiran sang bayi.



Apabila waktu berjalan dan bayi dalam rahim Ibu semakin membesar, semakin bertambah cobaan di dalam diri. Mual dan pening setiap hari. Tidur telah tak nyenyak lagi. Sementara tugas sehari-hari tetap menanti. Seorang Ibu tak bisa barang sejenak berhenti dari kebaikan, apalagi jika ada anak-anak kandung  lain yang meminta diberi perhatian dan kasih sayang. Ayah yang pemurah tempat berbagi tanggung jawab, ia menjadi teman dalam kerisauan menghadapi hari-hari saat tiba hari kelahiran. Bersama Ayah, Ibu menghadapi setiap cobaan Tuhan. Berharap yang terbaik bagi sang jabang bayi yang dirindukan.



Tiba saatnya perih pedih di perut Ibu. Seribu sakit dan derita menjadi satu. Tak ada yang dapat turut merasakan nyeri di tubuh rapuh. Hanya kepada Allah tempat Ibu mengadu.
Badan bergetar, sakit dan ngilu diseluruh badan, darah bersimbah mengiringi kelahiran. Terkadang Ayah harus mencari pertolongan agar Ibu dapat bertahan. Tak tertahan lagi taqdir dari Tuhan. Akhirnya sang bayi lahir di pangkuan. Disambut haru dan airmata bercucuran. Ayah mencium dan mengumandangkan Iqamah dan Azan. Agar Asmanya Tuhan yang pertama hadir di pendengaran.



Allaahu Akbar...



Tibalah hari-hari melelahkan. Hari-hari penuh cobaan. Sekaligus hari penuh pahala dan keberkahan.
Ibu merawat, menyusui dan menidurkan...
Mencuci pakaian dari segala kotoran...
Ayah bekerja menjemput harapan
Agar dapat memberi yang terbaik untuk istri dan anak    



Jika anak telah dewasa, tak berhenti kasih sayang dan tanggung jawab diberikan
Untuk  pendidikan terbaik sang anak, terkadang Ibu harus menjual perhiasan kesayangannya
Jika anak terbaring sakit, terkadang Ayah harus mendatangi pintu orang mengharap uang pinjaman
Jika anak menginginkan sesuatu "kelapangan dunia", Ayah dan Ibu rela menjadi "berkurang dan sempit dunianya" karenanya 



Selama hayat dikandung badan
Ayah dan Ibu akan selalu berjuang
Diliputi do'a-do'a bertuah mereka
Untuk sang anak tumpuan harapan




KINI TINGGALAH PERTANYAAN BESAR



Mengapa Allah telah berfirman
Bahwa Ayah dan Ibu semua insan
Telah menjadi yang kedua setelah Tuhan
Tempat syukur setiap anak dipersembahkan



Walau bagaimanapun keadaan tuan
Baik kelapangan ataupun kesempitan
Jangan yang tersisa yang kau berikan
Kepada orang tua yang melahirkan membesarkan



Jika ada waktu dan tenagamu tersisa, baru kau luangkan untuk sekedar mengunjungi mereka
Jika ada uang dan hartamu tersisa baru kau sisihkan untuk "jajan" mereka
Jika ada ruang di rumahmu tersisa baru kau persilahkan menjadi tempat berteduh mereka
Jika ada sedikit bakatmu tersisa baru kau tuliskan puisi sederhana untuk mereka
Jika ada ingatanmu tersisa baru kau panjatkan do'a pendek untuk mereka



Sedang selama hidup sejak kita dilahirkan , Ayah dan Ibu selalu memberikan yang terbaik untuk kita
Masa muda mereka telah habis untuk mencintai kita dan mewujudkannya
Walau siapapun berkata itu telah menjadi kewajiban mereka
Namun tetaplah kita tak lebih berharga dibanding jerih payah mereka telah menyayangi dan mencinta
Seberapa besarpun kita berusaha menggantinya
Tak pernah bisa kita membayar harga pengorbanan dan ketulusan mereka




Hanya satu yang Tuhan berikan kesempatan untuk kita
Bahagiakan Ibu dan Ayah kita 
Dengan yang terbaik yang kita bisa

Seperti yang terbaik yang kita beri untuk anak-anak  kita
Serta menyertakan mereka selalu dalam setiap do'a


Jangan beri yang tersisa dari yang kita punya
Untuk insan yang berkorban nyawa dan harta
Sebelum tiba masanya...
Kita ingin memberi segala
Namun telah tak bisa
Karena mereka telah tiada



"Rabbigfirly waaliwaalidayya warhamhumaa kamaa rabbayaani shagiiraa...'
"Wahai tuhan Kami ampunilah kami serta orang tua kami. Dan sayangilah orang tua kami sebagaimana mereka telah menyayangi kami..."
Allahumma Aamiin


Semoga Allah membahagiakan orang tua kita semua, Aamiin



(Catatan ini didedikasikan khususnya untuk orang tuaku tercinta Ibu Hj.Herawati dan Bpk H. Djadjang Koeryana serta almh. Ibu Hj. Ayi Sumiati dan alm. Bpk H. Eman Masna Karnadimadja serta para orang tua di seluruh dunia)