Dua hari ini banyak yang mengangkat tema Idul Adha yang nota bene membicarakan Qurban. Jika diamati, hampir semua media mengangkat hal ini termasuk siapa saja dari tokoh-tokoh masyarakat yang berqurban hari kemarin dan tak ketinggalan berita tentang berjubelnya masyarakat dari kalangan yang lain mengantri untuk mendapatkan jatah daging hewan qurban tersebut. Tak jarang drama insiden terjadi semakin menyakiti rasa keadilan ini, melihat kaum wanita dan anak-anak yang seharusnya terlindungi terinjak-injak orang di kerumunan pengantri jatah daging hewan qurban tersebut.
Salah satu moment yang sudah menjadi rutinitas tahunan, namun nampakya telah kehilangan banyak maknanya di benak dan hati orang-orang yang merayakannya. Walaupun tak dipungkiri, jika melihat kuantitas, semakin banyak orang yang melaksanakan ibadah yang satu ini. Dari kalangan pejabat negara dan orang-orang ternama lainnya yang memiliki harta berlimpah seakan berlomba-lomba menyerahkan hewan Qurban dengan harga yang tinggi dan kualitas hewan yang terbaik.
Hanya saja apakah semua ini adalah cermin dari keikhlasan seperti yang telah diteladankan oleh sang perintisnya yaitu sang kekasih Allah Nabi Ibrahim as. Jika jawabannya belum, tentu semua orang yang berqurban dapat memahami, namun adakah setiap orang yang berqurban juga mau dan bertekad untuk meneladani ? Inilah pertanyaannya. Dan jawaban dari semua ini tercermin dari kehidupan kita sendiri.
Jika dalam masyarakat yang masih diselimuti oleh kereligiusan ini masih berseliweran jiwa-jiwa yang korup, ini menjadi pertanda, bahwa keihlasan umat atas aktivitas berkehidupannya masih diragukan. Bagaimana dapat dikatakan ikhlas, jika walaupun dia bekerja di instansi yang mengatas namakan kepentingan masyarakat namun pada faktanya adalah tempat dirinya memperkaya diri sendiri dengan cara mencurangi hak-hak orang lailn.
Kasus-kasus korupsi bermula pada telah hilangnya ikhlas dalam dada setiap pelakunya. Dia telah menjadikan kepentingan diri dan keluarganya satu-satunya alasan beraktivitas. Maka demi kepentingannya sendiri, dia rela bekerja habis-habisan, berkorban waktu dan tenaga, berkorban kebersamaan dengan keluarganya (yang dijadikannya tujuan), berkorban karena telah mempertaruhkan kehormatan dan masa depannya jika ketahuan korupsi dan sebagainya.
Bagaimana bisa dikatakan berqurban jika sepanjang hidupnya mengabaikan nasib orang lain dalam harta yang diamanahkan kepadanya untuk dia nikmati sendiri. Bagaimana bisa dikatakan berqurban jika selama usianya tak perduli akibat perbuatannya atas kesengsaraan ribuan saudara sebangsanya gara-gara apa yang
Hati masih berharap banyak dengan fenomena ini, harus selalu ada rasa syukur mengiringi segala keironisan. Karena hakikat berqurban adalah keikhlasan. Ikhlas itu suatu keadaan dimana hati kita kosong dari segala sesuatu pada saat melakukan perbuatan yang baik, kecuali yang ada hanyalah Allah sebagai maksud dan tujuannya. Maka adakah kita telah menjadikan Allah sebagai sebab dan tujuan dari ibadah qurban ini, adalah hanya Tuhan sendiri yang tahu, sedangkan kita sesama manusia hanya dapat menilai dari yang tersurat dan tersirat
Berqurban aslinya adalah menyembelih sifat-sifat kebinatangan kita sendiri yang rakus, yang tak pernah puas dengan apa yang telah diberikan Tuhan sehingga bersedia untuk menyikut sana-sini demi kepuasan diri sendiri.
Bicara Qurban sesungguhnya bicara tentang keikhlasan, mempersembahkan yang terbaik yang kita miliki demi mengagungkan Tuhan semesta alam yang imbasnya adalah kebaikan untuk sesama makhlukNYA. Akan mudah sekali untuk merasakan ikhlas manakala kita telah berusaha memmbersihkan diri dari segala kepentingan *walau hanya sebuah nama baik.*
20 comments:
Selamat Hari Raya Qurban 1431 H.
Semoga pd hari yg mulia ini, kita mau dan mampu belajar ikhlas , hanya mengharap ridhoNYA semata, dlm menjalani kehidupan di dunia dan akhirat nanti ,amin
salam
Selamat Hari Raya Idul Adha 1431 H
Walau sulit namun kita harus berusaha selalu ikhlas dalam setiap langkah kehidupan.
Semoga saja dengan Qurban kita bisa melatih diri untuk menjadi manusia yang ikhlas...amin
Trimakasih Mbak Winny :)
Selamat Idul Adha mbak...
Bicara tentang keikhlasan... terus terang aku belum bisa utk ikhlas di setiap peristiwa/kejadian.
Aku masih harus banyak belajar...
met idul adha ya.
wah, pas banget, rame2 solat id di istiqlal, eh, kehilangan barang bawaan... harus ikhlas... hehehe
yg penting ihklas.. :D
hihihi... ayo.. siapa yg sering kehilangan sendal di masjid... ikhlas ga tuh.. :D
@ Bundadontworry
Amiin, semoga harapan2 baik terkabulkan.
Terimkasih bunda, sdh singgah dan berdo'a utk kita semua disini :)
@ mas Sukadi
Selamat Hari Raya Idul Adha juga mas.
Terus belajar utnuk bisa ikhlas, amiin
@ mb.Reni
Met Idul Adha jg mbak Reni, ya mbak kita sama2 belajar utk bisa ikhlas dlm setiap kejadian ya mbak :)
@ Kira
Hehehe, wah ikut prihatin mas. Smg yg hilang tergantikan dg yg lebih baik dr Allah ya, amiin
@ Blog Penyamun
Ikhlas itu yg penting ya :D
@ Itik Bali
Hayoo siapa ? jangan-jangan Itik nih hehehe
selamat idul adha mbak
maap telat datang ^^;
hemm yupz mudahnya ikhlas nice post ..
maaf baru bisa berkunjung dan saya juga baru sempat update blog saya...
keep silaturahmi ..wasalamualaikum
ikhlas, mudah d ucapkan tp butuh perjuangan untuk dilakukan
belajar untuk ikhlas dalam segala sesuatu... thanks untuk sharingnya mbak...
ikhlas lahir dari hati, bukan dari kata2 kan mbak ? soalnya sering kita dengar kata2 : "ikhlashkan saja"..
itu artinya mah gak ikhlash..
keikhlasan dan kebersamaan..hehe..met idul adha ya mba..maaf telat datang..:)
agak telat.. tapi pengen ngucapin met idul Adha juga..
Semoga semangat berqurban ada pada diri kita.
inspiratif banget tulisannya tentang makna berqurban, jadi mengingatkan kembali tentang hakekat dan nilai-nilai qurban
ikhlas adalah iman yang tertinggi
Ikhlas itu indah
Ikhlas itu........ awal dari zuhud dan qonaah
Semudah itukah kita untuk ikhlas....
kadang belum bisa kayak gitu. Gimana mbak ???
insya Allah, kita semua terhidar dari priLaku tidak ikhLas. wacana di atas mengingatkan kita semua, beLum tentu orang yang memiLiki banyak materi mencerminkan keihkLasannya daLam berbagi, tetapi semoga di Luar sana banyak orang kurang memiLiki materi tapi kaya akan hati.
Post a Comment