Wednesday, October 13, 2010

Curhat

Nggak tahu mau posting apa. Tapi begitu membuka blog teman yang didalamnya ada tanda persahabatan untukku, air mataku netes lagi. Terimakasih mas Sukadi atas awardnya.Hari-hari terakhir ini, mudah sekali aku menangis (cengeng ya).


Aku lelah dengan tulisan-tulisan yang bersuasana negatif di koran, facebook maupun blog. Dan setiap aku menerima kebaikan orang, walau cuma tulisan atau kata-kata pasti akan membuatku terharu.


Hari-hari ini aku tanpa sadar selalu menyampaikan perasaan, perasaan sayangku kepada sahabat-sahabatku yang sudah seperti saudara, baik di dunia nyata maupun maya. Kadang-kadang hanya dengan mengomentari foto teman SMA-ku di fesbuk, pasti aku tambahkan :"Aku sayang kamu" kecuali kepada teman laki-laki , tentu aku tidak sevulgar itu walaupun di dalam hati rasa sayang itu rata terbagi. Aku merasa, hidup ini terlalu berharga untuk kita pakai saling acuh dan abaikan sesama.



Pengalaman hidupku, pernah berada dalam suatu organisasi yang tiada hari-harinya selain dari memusuhi pemerintah dan masyarakat di luar kalangannya membuatku merasa jengah. Walaupun organisasi itu berbasis agama, tetapi aku tahu (dengan pengetahuan yang mungkin cetek) bahwa agamaku tidak mengajarkan itu sesungguhnya. Agama yang kuyakini datang dari Tuhan semesta alam aku yakini sebagai pelita yang mencahayai hubungan kemanusiaan sesungguhnya.



Saat aku telah keluar dari lingkarannya, dan telah terlepas dari penjara aturan organisasi itu aku mengharap "atmosfir" kesejukan bisa kuhisap dalam-dalam di luar sana, dimana satu sama lain saling menghargai walau ada perbedaan diantara mereka.


Namun ternyata apa yang kudapat tak seindah yang kuharap. Ternyata, setelah menjadi "masyarakat biasa"pun tanpa diembel-embeli aktivis atau pejuang pun aku mendapati hal yang tidak berbeda. Mereka pun sama saling mencaci di luar kalangannya. Aku bergaul dengan anggota partai tertentu, darinya aku tahu ada perbedaan sikap dan perlakuan kepada orang-orang di luar anggota partainya dan diteruskan sikap itu kepada simpatisannya.


Di dunia maya pun aku "membaca", tak kalah sengit sikap-sikap sumir, sindir-menyindir, keras bahkan tajam sama ditujukan kepada orang-orang selain diri atau kelompoknya. Selalu ada alasan untuk menjelekkan dan menjatuhkan kehormatan orang lain, bahkan walaupun itu pemerintahnya sendiri, negaranya sendiri, dsb.


Untuk diketahui, aku sama sekali tidak tertarik dengan politik, dan aku bukan pendukung para pelaku politik manapun. Bukan pendukung SBY, bukan pendukung lawan-lawan politiknya juga. Tak ada kepentinganku atas semua itu. Aku hanya ibu rumah tangga biasa yang sama perlu dengan apa-apa yang mereka teriakkan dan tuntut.


Tetapi tidak harus dengan kata-kata yang menghinakan untuk mengingatkan seseorang, sama sebagaimana kita tak ingin dihina orang. Kita hidup di negeri ini, makan minum di dalamnya, berjodoh beranak pinak di pelukannya,dan mungkin akan mati pun disana pula.
Mengapa harus menanam kebencian untuk menuai kasih sayang. Mengapa harus menebarkan permusuhan untuk menghadirkan persaudaraan. Mengapa harus membuat kehancuran untuk mewujudkan keadilan ?


Saya kira, jika kita bisa mengembalikan diri kita kepada fhitrah kita yang baik aslinya, kita tak akan seberingas ini mensikapi keadaan.


Suatu hari (atau sudah kau temukan ???), akan terasa betapa sedikitnya waktu untuk bisa kita mengecap kebahagiaan bersama sesama kita. Bersama orang tua kita, bersama adik kakak kita, bersama suami atau istri kita, bersama teman-teman kita, bersama kerabat, tetangga dan masyarakat sekeliling kita. Bersama pemimpin kita.


Yang sedikit itu akan sangat terasa manakala kita merasa akan ditinggalkan oleh mereka yang kita sayang dan menyayangi kita.


Entahlah....
Mungkin perasaan mello ini disebabkan berita mengejutkan sekaligus menyedihkan buatku kemarin sore. Mamaku sakit sahabatku. Mama orang yang aku sayangi sakit. Mamaku mengidap Leukemia.


Persahabatan kita disini sudah sangat berharga buatku, tapi ada satu lagi yang aku minta dari pertemanan ini, yaitu do'a. Dengan kerendahan hati saya mohonkan do'a teman-teman untuk Mamaku. Semoga beliau bisa menjalani episode ini dengan sabar, tenang dan tidak kehilangan kebahagiaannya.
Allahumma aamiin...


Ya Allah, tulisan ini untuk Mamaku
Sembuhkanlah dia dengan Kasih SayangMU

Bogor 14 Oktober 2010



16 comments:

Suratman Adi said...

Semoga Alloh mengabul kan doa dan harapan kita semua untuk kesembuhan ibu mba..Amin..Amin ya robbal alamin

ibunyachusaeri♡candrasa said...

Memang terkadang banyak orang yg ga pakai etika dalam menyampaikan sesuatu, semoga mamanya cepet sembuh yah mbak... sedih juga dengernya.. I love U Mbak Winny :)

joe said...

semoga sang bunda segera diberi kesembuhan ya...

Irwan Siska said...

Yg kita berikan Lupakan, ingt kebaikan orang..
hihi nyambung gak y?

Sukadi said...

Mbak Winny, hidup terkadang memberi pelajaran lewat hal-hal yang tidak kita senangi, namun dibalik itu semua ada pula keburukan yang hadir dari hal-hal yang kita senangi. Saya tahu bagaimana perasaan Mbak Winny, walau mungkin tidak sama seperti yang saya bayangkan. Ujud cinta dari-NYA tidak selalu yang indah-indah, cara mengasihiNYA terkadang tidak bisa di logika, tapi saya percaya, ada rahasia dibalik semua ini.
Semoga Allah SWT mengabulkan do'a mbak Winny dan keluarga, semoga Mamanya segera diberikan kesembuhan ya Mbak... amin...

Ninda Rahadi said...

AKU JUGA NANGISAN MBAK :(


semoga diijabah ALLAH doanya

om rame said...

curhatan yang sangat inspiratif, mengupas tuntas semua reaLita yang terjadi baik di dunia nyata maupun di dunia maya. saya pun tersentuh kepada apa yang sudah pernah diLakukan seLama ini, yakni kadang suka bersikap miring dan meniLai picik sesuatu haL. sehingga haL itu justru menjerumuskan cara pandang saya akan kurangnya kebijakan persepsi dan kebijakan argumentasi daLam menyikapi suatu keironisan.

trims sudah di ingatkan, khususnya bagi saya dan semoga pembaca Lainnya juga turut tersentuh untuk berintropeksi diri bagi perbaikan sikap pada masa2 yang akan datang.

albertus goentoer tjahjadi said...

semoga mama segera mendapat kesembuhan ya mbak...

Unknown said...

hatimu lembut sekali, sis...turut mendoakan mama sahabatmu deh.

ghost said...

semoga mama mu beroleh ketenangan hati untuk sembuh.

Rubiyant|Photo said...

Meangangis adalah cara kita menghimpun kekuatan, dan selagi menangis dalam koridor yang benar, itu tidak masalah kok mba'.
salam kenal.

Winny Widyawati said...

@ Wong Sikampuh
TErimkasih do'anya ya mas :)

@ mb.Neny
TErimkasih mbka, love u too :)

@ Joe
Terimkasih mas Joe :)

@ Irwan
Betul mas, makasih ya :)

@ Om Rame
Om selalu bisa mendengar dan menerima serta menghargai masukan orang lain. Semoga saya jg bisa spt itu. Krn kebenaran itu milik Tuhan yg disebarNYA pada apa dan siapapun yg dikehendakiNYA.
Trmkasih sekali lagi ya Om :)

@ Mas Goentoer
TErimkasih ats do'anya ya mas Goen :)

@ mb.Fanny
TErimkasih mbak atas do'anya :)

@

@ mas Sukadi
Terimkasih atas pencerahannya mas. Betul, dibalik suatu kejadian selalu ada hikmah yg bisa kita petik.
Terimakasih ya mas atas dukungannya :)

@ Nda
Ya mb.Nindya, makasih ya atas do'anya :)

@ Si Biskuit
Terimkasih mas Bisk

@ mas Roebiyanto
Ya mas dengan menangis membuat saya agak lega. Tp memang tdk boleh berlebihan, menangis saja tidak menyelesaikan perso'alan. Ini hanya rasa sedihku utk ibu saya mas. Sekarang beliau sdg menjalani pengobatan, smg berhasil, amiin

catatan kecilku said...

Mbak.., curhatannya mampu memberikan inspirasi. Aku juga merindukan saat2 dimana satu sama lain saling menebar kasih sayang.. tanpa ada celaan atau makian. Alangkah indahnya..

the others.... said...

Semoga Mamanya dapat menjalani masa2 yang mungkin tak mudah dalam berjuang menghadapi hidup dg leukemia. Semoga beliau tetap diberi kesabaran dan kebahagiaan. Amin..
Aku yakin dg kasih sayang mbak Winny dan yang lainnya, beliau dapat menjalani semuanya dg sabar.

Nilla Gustian said...

Mbakku sayang....Allah pasti tahu kalau Mama, mba dan keluarga mampu melewati semuanya. Apapun yang DIA berikan, itu adalah salah satu bentuk dari kasih sayang-Nya, apapun itu.

Berjuang terus. Tak ada perjuangan yang sia-sia. Allah Maha Adil, di balik semuanya pasti ada keindahan. Semoga Mama, mba dan keluarga tetap tegar menghadapi semuanya ya. Sabar dan ikhlas.. :)

Banyak doa untuk mama dan mba....
Peluk sayang dari jauh.. :)

Asop said...

Semoga sekeluarga diberi kesabaran dan ketabahan ya... :(