Sunday, July 3, 2011

Ketika Jejak Rindu Berakhir

Ketika lemah diri menghentak kesadaran ....
Tergambar menggunung kebodohan...


Berhidup di semestaMU....
Bermasa-masa nikmati curahan nikmatMU
Kau Sayangi.......
Kau Cintai...
Kau Lindungi...

Dicipta berjiwa raga....
Kau biarkan kami merasa segala yang nampak ada...

Kami rasakan lapar, Allah-ku
Lalu kau sediakan rezeky untuk Kau saksikan kami rasakan nikmatnya kenyang itu.

Kami haus, Allah-ku
Lalu Kau siapkan air untuk Kau saksikan kami rasakan nikmatnya lepas dari dahaga itu


Lalu mengapa kami pun merasakan kerinduan yang lain


Kami ingin orang tua kami Allah-ku
Untuk mengasuh dan membesarkan, mendidik dan menyenangkan kami
Kau biarkan cinta hidup dalam hati mereka untuk kami
Yang untuk itu telah kami sulitkan hari-hari mereka
Kami sempitkan perut Ibu sembilan bulan, kami perah air susunya siang dan malam
Kami buat lelah Ayah, kami buat dia berpeluh diterik siang atau di badai hujan
Kau Maha Penyayang, Kau hadirkan orang tua untuk kami


Kami ingin pasangan hidup Allah-ku
Untuk tentramkan hati dan temani perjalanan kami
Kau lukis indah asmara dalam hati
Yang untuk itu kami tertatih-tatih menggapai kisahnya
Kami bahagia dalam balutan rindu dan cinta
Kami tenang dalam kehangatan dicintai kekasih
Kau Maha Cinta, Kau hadirkan istri dan suami untuk kami



Kami ingin keturunan Allah-ku
Untuk lengkapi syurga dunia kami
Untuk lanjutkan cita-cita kami
Kau limpahi suka dalam dada kami memandang elok rupa mereka
Kau sesakkan jiwa kami dengan bahgia menatap masa depan dalam wajah-wajah lugu mereka
Kau Maha Lembut, Kau hadirkan putra putri untuk kami



Kami ingin harta yang halal dan berkah Allah-ku
Untuk cukupi keluarga kami
Untuk bersedekah
Untuk menjalani hari-hari kami


Tak putus-putus kami membutuhkan tanpa meminta dan sedikit berdo'a
Tak henti-henti Kau limpahi, Kau curahi bergelombang rezeky
Tak selesai-selesai Kasih SayangMU memanja memenuhi jagat kami


Allah-ku
Lalu dimana Engkau saat kami terlena di lautan sayangMU



Kami tuliskan indah rangkaian kata untuk para terkasih yang Kau hadiahkan tuk biarkan hidup kami berseri
Tiada sehurufpun tersisa tuk goreskan namaMU walau sekali.
Berjuta prosa dan puisi diperuntukkan insan yang sama lemah tak bisa memberi
Tak setetes ingat kami kepada DzatMU yang mengasuh menaungi



Engkau yang Maha Kasih
telah tak sengaja kami campakkan dari kenangan
AgungMU tenggelam dalam kelalaian kami
CintaMU terkubur dalam kealphaan kami


Namun Kau biarkan rindu terus hidup  berkelindan di qalbu
Untuk siapakah itu ?
Yang senantiasa mendenyutkan nadi kami
Yang selalu menghela nafas kami


Kutelusuri jejak rindu ini
Apakah sungguh-sungguh kekasih rupawan yang telah memenjara kalbu
Apakah sungguh-sungguh dzuriyat turun bertemurun yang telah menyandera hati
Apakah sungguh-sungguh gelimang harta yang telah menambat rasa
Apakah sungguh-sungguh tinggi kedudukan yang telah menjerat jantung


Namun selalu...
Kami temukan rindu pada semua itu tiada terpuaskan


Maka tak henti kami mencari
Dimanakah jejak rindu ini kan berhenti
Perjalanan yang tak pernah selesai
Hingga kami temukan suatu masa...


Ketika rindu ini berakhir....
Di haribaanMU...
Pada PelukanMU


Terimakasih Allah-ku





Keterangan :
Foto milik Amir Syarif Siregar di link http://detik.travel/read/2010/12/09/085951/1512762/1025/romansa-di-puncak-rindu-alam/2

4 comments:

Unknown said...

Goresan sebuah doa yang begitu indah yang dapat mengetarkan arsy Nya. Dan Alah tidak akan pernah lupa akan janjinya. Amin !

Sukses selalu
Salam
Ejawantah's Blog

catatan kecilku said...

Mbak.., seneng banget deh bisa kembali membaca tulisan mbak Winny yg luar biasa indahnya.
Apa kabar mbak...Maaf baru sempat mampir lagi.
Miss you much... *peluk mbak Winny*

place to study said...

Mampir juga tante... Shasa sih masih kesulitan utk nangkap arti tulisan di atas.. :)
Tapi kata Mama tulisan tante bagus sekali.

andie's room said...

do'anya luar biasa kak.. mantap..