Sepenuh bumi cinta untuk Ibu
Kutuliskan risalah ini dengan takdzim
***
Benderang siang menyinari hidupmu
Lihat sosok rupamu ...Alangkah rupawannya dirimu
Dengan afiat dan pandaimu, kau dapatkan segala yang kau mau
Ketika malam menaungimu
Kau tentram dalam sejahteramu
Alangkah nyamannya tidurmu
Walau tiada pernah hadir di ruang mimpimu....wajah Ibu
Berdetak-detak jantungmu
Berdenyut-denyut nadimu
Ada darah Ibu disitu
Kau adalah darah dan dagingnya
Kau adalah tulang sumsumnya
Kau adalah hela nafasnya
Yang ia jaga dan sayangi selama hidupnya
Adakah dalam ingatanmu
Saat perut Ibu terasa mulas
Ia memintamu menuntunnya ke ruang bilas
Lalu kau enggan dan menolongnya malas ?
Dahulu perut itu kau buat pula teramat mulas
Bersimbah darah Ibu melahirkanmu sepenuh ikhlas
Dahulu Ibu lekas menggendongmu saat kau menjerit memelas
Menunggu dan membersihkanmu hingga dari sakit perutmu kau terbebas
Adakah dalam kenanganmu kini
Saat Ibu menahanmu pergi
Ia memintamu tuk menemani
Tapi kau enggan dan menemaninya dalam rajuk dan sepi
Dahulu
Ibu tak pernah tenang bila kau menanti , kemana ia pergi ingin segera kembali
Memburu dan dekapmu kasih,agar kau tak takut dan merasa sunyi
Adakah dalam ruang ibamu
Saat Ibu ingin bertemu
Ia memintamu datang sekedar melepas rindu
Lalu kau enggan dan hampiri ia dalam acuhmu
Dahulu
Pelukan Ibu adalah anjunganmu,
senyum dan tawanya adalah hiburan terisitimewamu
Ibu tak pernah mengeluh, Ibu mencintaimu
Dahulu kau mencari Ibu saat kau dinista teman
Ibu memandangmu teduh, mengusap rambut dan sentuh dadamu nyaman
Ucapkan kalimat ajaibnya dan merengkuhmu dalam
Dahulu kau memanggil-manggil Ibu saat sakit terasa di badan
Ibu mengobati, dia tak tidur berjaga semalaman....
Teteskan airmata, kepada Tuhan Ibu pohonkan kesembuhan
Ibu tak lelah mencinta
Hingga kau dewasa ia tetap menderma
Tak habis-habis kasih dan ikhlasnya
Ibu selalu bersedia hingga disudut usia
Berjuta tetesan air susu Ibu tak bisa kami kembalikan
Bercucuran peluh keringat Ibu tak dapat kami gantikan
Siang dan malam Ibu menderita
Bertahun-tahun Ibu kami buat tersiksa
Namun tiada pernah Ibu meminta bayaran
Tiada sekalipun ibu meminta balasan
Duhai ....apakah gerangan budi balasan
Bagi insan melahirkan membesarkan
Sungguh...
Tiada bahagia jika tiada do'a puja restu
Dimanakah ridha Tuhan jika tiada rela Ibu
Kepada Yang Maha Pengasih kami pintakan kini....
Bahagiakanlah Ibu kami wahai Tuhan
Sayangi Ibu bagai ia menyayangi kami selama ini
Ibu telah tak muda lagi Tuhan
Di tubuh lemahnya tersimpan batasan
Mudahkanlah bagi Ibu
Jadikanlah kami sandaran baginya kini
Sebagai dahulu kami bersandar dalam lemah kami kepadanya
Ibu telah tak sehat lagi Tuhan
Di lanjut usianya tersimpan rapuhnya
Ringankanlah bagi Ibu
Jadikanlah kami pengokohnya
Sebagai dahulu kami telah ditolongnya dalam tak berdaya kami kepadanya
Lembutkan bagi Ibu
Haluskan bagi Ibu
TakdirMU
Dan biar bumi dan sujud kami menjadi saksi
Bahwa kami menyayangi Ibu
maka sayangilah Ibu,Tuhan
Ampuni Ibu
Di syurga Ibu
Kami mendebu
***
Langit kelabu, gemawan nampakkan sendu
Mencari hilang harkat didera nafsu
Sedang semesta merunduk malu untuk wanita bergelar .....Ibu
3 comments:
sungguh besar pengorbanan seorang..ibu.. namun kita sebagai anak banyak akan lupa jasa beliau.. puisi yang indah banget...
Kasih ibu tiada terhingga, semoga kita dapat merawat surga dunia kita, yaitu dengan merawat ibu kita. Amiiin.
Sukses selalu.
salam
Ejawantah's blog
Puisi & doa yg bagus & lengkap banget mbak Winny... Kasih sayang Ibu mmg tiada duanya.... Berbahagialah semua anak yang telah diberikan ALLAH kesempatan untuk merawat, menjadi sandaran, dan sahabat beliau...
Semoga ALLAH menyayayangi, mengampuni, dan menjaga beliau.. Aamiin....
Salam & sungkem untuk Ibunda ya mbak..... [jadi sedih karena kangen ibu tapi hanya dapat bertemu dalam mimpi & hadir dalam setiap doa.... :(( ]
Post a Comment