Sunday, January 23, 2011

Menyulam Waktu

Pergantian musim slalu mengingatkanku padamu
Akan banyak hal yang telah kita lewati bersama
Walau sangat singkat namun begitu bermakna
Tak ada pamrih apapun, hanya cinta


Tak pernah ku mengenalmu
Hanya bayang semu menari di mataku
Namun bagai telah tahun yang keseribu
Sayangku untukmu tak pernah pupus


Adakah ini mimpi indahku berbulan yang lalu
Menerbangkanku ke angkasa biru
Mewarnai indah hari-hariku
Menyembuhkan luka hatiku


Namun jalanku tak tertuju padamu
Satu sayapku terbelenggu terpaku
Kubiarkan kau berlalu
Semata karena kumencintaimu


Adalah kepada Tuhan kutitipkan pesanku
Agar DIA sampaikan dengan lembut kepadamu
Bahwa betapa kumengasihimu
Dan harapkan yang terbaik untukmu


Biarkanku di tempatku
Menyulam waktuku hingga ajal menjemputku
Sedang kuingin kau tahu
Tak menyesal ku mengenalmu


Seseorang terindah pernah menjadi milikku
Menyayangiku dengan sepenuh kalbu
Dan demikian pun diriku
Teramat mengasihimu


Andai ada alam tempat pertemuan itu
Biarlah waktu akan membawamu kepadaku
Dan andainya tiada kesempatanku
Cukuplah Tuhan saja bagiku


Sayang...sesungguhnya teramat kumerindukanmu


* Puisi dari cerpen karyaku  : Lelaki dari Langit *

15 comments:

Unknown said...

Semoga terjawab dengan seiring waktu yang berjalan.

Salam

"Ejawantah's Blog"

catatan kecilku said...

Rasanya aku tak kan sanggup menulis puisi sebagus itu saat ku tak mampu memiliki orang yg kukasihi seumur hidupku..

the others.... said...

Mbak Winny... miss you much.
BTW cerpen Lelaki dari Langitnya bisa dibaca dimana ya...?

place to study said...

Tante... penulis cerpen ya..?

jejak langkahku said...

Ajarin Shasa nulis puisi dong Tante...

Fajar said...

diruang rindu pasti bertemu...(nyuplik syairnya letto..he.he..)

ibunyachusaeri♡candrasa said...

Setiap apapun yang ditulis mbak Winny pasti selalu memiliki makna :)

Winny Widyawati said...

@ R.Indra Kusuma Sejati
Terimaksih sdh berkunjung mas :)

@ mb.Reni (catatan kecilku)
Tentu saja mb.Reni sanggup membuat puisi yg lebih indah karena mb.Reni punya org2 yg terkasih dlm hidup mb.Reni kan :)

@ mb.Reni (The Others)
miss you too :)
Cerpennya masih belum selesai mbak, do'akan aja cepat kelar ya :)

@ Shasa
Masih belajar koq Sha, makasih ya Shasa baik deh udah mau berkunjung ke sini. Tante seneng deh :)

@ Shasa (jejak langkahku)
Ayo kita belajar sama-sama ya Sha, Shasa juga penulis hebat koq, kecil2 udah punya blog :)

@ Fajar
Makasih kiriman lagunya bang Fajar (walaupun seuprit hehehe)


@ mb.Neny
Wah makasi mb.Neny, senengnya tulisanku dibaca mb.Neny yg baik ini. Salam utk Chusaery ya mbak :)

Unknown said...

dimana bisa dapetin cerpen (Lika Liku) Lelaki dari Langit ya...
Sukses ya mbak Windya

Unknown said...

keren puisinya....

Tukang Jalan Dan Makan said...

saya yakin cerpennya pasti menarik puisinya aja sebegini bagusnya

Beauty Blog said...

semoga cepat kelar cerpennya bu

Arjuna said...

Semoga kita bisa menjadikan waktu sebagai sulaman terindah dalam kenangan,,,

[Waktu menjawab perlahan]

Winny Widyawati said...

@ Wap Koes
Masih saya kerjakan mas (atau mbak ?)terimaksih sdh berkenan membaca disini ya mas :)


@ mb.Fanny
Makasi apresiasinya mbak :)


@ Beauty Blog
TErimaksih ya :)


@ Langit Semoga
dan Waktu akan membuktikannya :)

@

Sukadi said...

Biarkan rindu terlabuhkan pada tempat yang semestinya, akan selalu ada ruang untuk hati yang saling mencinta.. :)